Sunday, December 30, 2012

Struktur Perkembangan Tumbuhan


PENYANDRAAN

DADAP MERAH
Erythrina crista-galli



BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Erythrina crista-galli adalah pohon berbunga dalam keluarga Fabaceae (Papilionaceae), asli Argentina, Uruguay, Brasil dan Paraguay. Dadap merah banyak ditanam sebagai pohon di taman jalanan di negara lain, terutama di California (Amerika Serikat). Hal ini dikenal dengan beberapa nama-nama umum di Amerika Selatan: ceibo, seíbo (Spanyol), corticeira (Portugis) dan semakin ambigu bucaré, untuk beberapa nama. Dalam bahasa Inggris sering dikenal sebagai Coral Cockspur Pohon.
Tanaman Dadap Merah yang tidak perlu perawatan khusus karena sangat mudah dikembangkan. Pohon Dadap Merah baik ditanam di halaman terbuka, karena dapat mengundang datangnya burung-burung. Pohon ini merupakan pohon musiman. Tiap tahun menggugurkan daunnya dan dapat menghijau kembali. Tumbuhan ini dapat ditaruh di dalam rumah kaca untuk membuat udara lebih dingin.
Tanaman Dadap Merah ini mempunyai banyak manfaat. Air rebusan kulit atau daun berguna sebagai obat demam, penyakit bengkak, mencret, mejan dan darah dalam air kencing. Daunnya dipakai untuk penyakit kulit, sebagai obat tidur, untuk merangsang produksi air susu ibu. Daun maupun bunganya berguna menormalisasi haid. Apabila bijinya dihancurkan maka bisa dipakai untuk mengobati luka digigit ular.
Berdasarkan hal di atas maka dilakukanlah penyandraan mengenai tanaman Dadap Merah Erythrina crista-galli. Penyandraan berarti deskripsi (Descriptio) mengenai suatu spesies yang telah ditentukan. Penyandraan ini meliputi tinjauan secara umum dan khusus dari tumbuhan atau spesies yang kita inginkan.

I.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penyandraan ini, yaitu:
1.    Untuk mengetahui cara penyandraan pada tanaman.
2.    Untuk mengetahui morfologi dari tanaman dadap merah.
3.    Untuk mengetahui kunci determinasi dan klasifikasi dari dadap merah.

I.3 Alasan memilih judul
Alasan saya memilih judul ini adalah untuk lebih mengetahui dan mengenal tanaman dadap merah Erythrina cristagalli. Disamping itu, bunga ini sangat unik dan cantik serta banyak menfaatnya. Dadap merah Erythrina cristagalli tidak hanya terdapat di luar negeri tetapi juga terdapat di Indonesia. Tanaman ini kerap digunakan sebagai pagar hidup, peneduh, dan daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran dan obat.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum
Fabaceae adalah nama botani untuk sebuah family tumbuhan yang besar, yang terdiri dari 3 subfamily yaitu Caesalpinioieiae, Mimosoideae da Faboideae (padanannya dalam Leguminosae ialah Papilionoideae). Subfamili Mimosoideae dan Caesalpinioieiae, sehingga mempunyai dua nama botani yaitu Fabaceae dan Papilionaceae (Wikipedia, 2010).
Dadap merupakan penghuni asli hutan-hutan pantai, mulai dari Afrika Timur, India, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, hingga Australia. Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab dan setengah kering. Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15-20 m dan gemang 50-60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda atau keputihan. Batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1-2 mm) yang berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, dan menggugurkan daun di musim kemarau (Wikipedia, 2010).
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak daun ujung yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm (Wikipedia, 2010).
Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-8 × 8 cm, kelopak pendek dan berbentuk seperti kuku, tidak bergaris putih. Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji, 15-20 cm × 1.5-2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah atau ungu mengkilap (Steenis, 1972).

II.2 Aspek Botani
Pohonnya yang berukuran sedang, tingginya mencapai 15-20 m. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Pohon Buah ini tidak lebih dari beberapa sentimeter panjangnya. Benihnya seperti kacang-kacangan berwarna coklat berbentuk silindris dan tersusun jarang seluruh interior cabang. Biji tinggal bawah tanah pada saat perkecambahan (Francesca, 2010).



Memiliki bunga berwarna merah cerah dan bentuk mahkota seperti sepatu koboi. Batang putih dan daun majemuk bertangkai tiga. Selain sebagai pagar hidup, dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung (Francesca, 2010).
Merupakan akar tunggang dengan nodul dihasilkan oleh nitrogen bakteri. Bakteri hidup dalam simbiosis dengan pohon, pohon memfasilitasi penyerapan nitrogen dengan imbalan bahan organik yang dibutuhkan bakteri. Batang pohon adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri. Cabang-cabang ini membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah berbunga (Wikipedia, 2010).
Bunga biasanya mekar dari bulan Nopember sampai bulan Februari  berwarna merah, diatur dalam perbungaan dari segugusan jenis yaitu pentamerik, lengkap, dan simetri bilateral. Bunga-bunga kaya nektar dan dikunjungi oleh serangga, yang biasanya harus merangkak di bawah carina dan dengan demikian terjadi penyerbukan bunga (Wikipedia, 2010).
Kelopaknya disebut gamosepalous seperti bidal merah kecil. Mahkota seperti yang lainnya yaitu seperti kacang-kacangan pada umum, berbentuk kupu-kupu namun kelopak besar disebut standar, disusun di bagian bawah. Dua dari kelopak yang disebut sayap berukuran kecil dan tersembunyi di dalam kelopak tersebut. Dua kelopak yang tersisa sebagian bersama-sama membentuk keel bunga atau carina yang melindungi organ reproduksinya. Androecium terdiri dari sepuluh benang sari, satu bebas dan sembilan dipersatukan oleh filamen (androecium gynostemial). Gymnaeciumnya terdapat dan melekat diantara benang sari seperti pisau dalam sarungnya (Wikipedia, 2010).

II.3 Aspek Ekologi
Dadap menyebar secara alami di pantai dan daerah-daerah di belakangnya, terutama di dekat-dekat muara sungai. Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab dan setengah kering, dengan curah hujan 800-1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah. Ditanam untuk berbagai keperluan, dadap sering dijumpai mulai dari wilayah pesisir hingga elevasi sekitar 1500 m. Meskipun mampu hidup pada berbagai keadaan tanah, dadap menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap merah mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara berkala, dan tanah kapur berkarang dengan kisaran pH tanah antara 4,5-8,0 (Wikipedia, 2010).

II.4 Reproduksi dan Perbanyakan
Perbanyakan tanaman dadap merah dapat dilakukan dengan menyebar biji atau stek besar. Biji-biji hendaknya direndam dalam air hangat (80 °C) selama 10 menit, dilanjutkan dengan air biasa hingga semalam, sebelum kemudian ditebarkan di persemaian. Biji akan berkecambah setelah 8-10 hari, dan tumbuh cepat mencapai tinggi 30-50 cm dalam waktu 8-10 minggu (Wikipedia, 2010).
Stek besar, dengan panjang 2-3 m dan diameter 2-5 cm, didiamkan sekurangnya 24 jam sebelum ditanam, agar tidak mudah diserang jamur. Lebih baik jika ditanam dalam kondisi agak kering. Untuk tiang-tiang pagar, dipakai stek yang lebih besar lagi, dengan diameter hingga 15 cm dan perlu didiamkan (disimpan tegak berdiri) sekitar seminggu sebelum ditanam. Calon tiang ini ditanam pada jarak sekitar 2 m. Untuk peneduh, dadap biasa ditanam pada jarak 8×10 m (Steenis, 1972).

II.5 Potensi Ekonomi
Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga baik digunakan sebagai tiang-tiang pagar hidup.  Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin. Dadap merah juga dapat menghambat polusi, mendatangkan burung-burung, atau menunjukkan tingkat polusi udara (Francesca, 2010).
Tanaman ini menghasilkan kayu ringan (BJ 0,2-0,3), lunak dan berwarna putih, yang baik untuk membuat pelampung, peti-peti pengemas, pigura, dan mainan anak. Kayunya juga merupakan bahan pulp, namun kurang baik digunakan sebagai kayu api karena banyak berasap (Wikipedia, 2010).
Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Cairan sari daun yang dicampur madu diminum untuk mengobati cacingan, sari daun dadap yang dicampur minyak jarak (kasteroli) digunakan untuk menyembuhkan disentri. Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan rematik. Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak. Bijinya agak beracun (Blandina, 2007).
Memiliki kandungan protein dan nitrogen yang tinggi, daun-daun dadap juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau untuk pupuk hijau. Sebatang pohon dadap yang berukuran sedang, yang dipangkas 3-4 kali setahun, dapat menghasilkan 15-50 kg hijauan pakan ternak dalam setahunnya. Sejauh ini, daun-daun dadap diketahui tidak bersifat racun (toksik) bagi ternak ruminansia. Perakaran dadap bersimbiosis dengan bakteri Bradyrhizobium mengikat nitrogen dari udara, dan meningkatkan kesuburan tanah (Wikipedia, 2010).





BAB III
KUNCI DETERMINASI & KLASIFIKASI

III.1 Kunci Determinasi
 109a... 110b... 111b... 112a... 113b... 116a... 119b... 120b... 128b... 129b... 135b... 136b... 139b... 140b... 142b... 143b... 146b... 154b... 155b... 156b... 162b... 163b... 167b... 169b... 171a... 172b...173a. Fam. 60. Papilionaceae
1b... 2b... 3b... 4b... 6b... 7b... 9b... 10b... 11b... 12b... 13b... 14a...15a. Gol. 8. Tanaman dengan daun tunggal dan tersebar
1b... 5a...6a. Genus Erythrina


III.2 Klasifikasi


                          Regnum                : Plantae
                          Divisio                  : Spermatophyta
                          Classis                  : Magnoliopsida
                          Sub Class              : Rosidae
                          Ordo                     : Fabales
                          Family                  : Papilionaceae
                          Genus                   : Erythrina
                          Species                 : Erythrina crista-galli
  
Sumber            : Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, Gembong Tjitrosoepomo



BAB IV
PENYANDRAAN

IV.1 Penyandraan Umum
Erythrina crista-galli juga dikenal sebagai pohon karang cockspur atau pohon bayi menangis. Ini adalah pohon berduri yang berasal dari Amerika Selatan dan yang dapat mencapai hingga 20 ft (6 m) tinggi, meskipun sering lebih kecil. Selain itu, dikenali sebagai bunga merah mencolok di musim panas. Pohon ini dapat bertahan suhu negatif ke bawah sekitar 20 °F (-6,5 °C). Namun, dedaunan akan rusak di bawah 26 °F (sekitar -3 °C) (Irey, 2005).
Batang pohon adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri. Cabang-cabang ini membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah berbunga. Tergolong tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang yang keras dan kuat karena sebagian besar terdiri dari kayu (Wikipedia, 2010).
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak daun ujung yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm (Steenis, 1972).
Memiliki bunga berwarna merah cerah dan bentuk mahkota seperti sepatu koboi. Batang putih dan daun majemuk bertangkai tiga. Selain sebagai pagar hidup, dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung (Francesca, 2010).
Habitusnya tergolong tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang keras dan kuan karena sebagian besar terdiri dari kayu.

IV.2 Penyandraan Khusus
  Batang (caulis)
Tergolong tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang yang keras dan kuat karena sebagian besar terdiri dari kayu. Percabangan pada batangnya yaitu simpodial dimana batang utamanya sudah tidak jelas, bentuk batang bulat (teres). Batang pohon adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri. Cabang-cabang ini membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah berbunga. Berdasarkan umur termasuk tumbuhan menahun (perenial) atau tumbuhan keras karena batangnya tersusun atas lignin dan tumbuhnya secara liar.


  Daun (folium)
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Daunnya bersirip. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul (obtusus), tepi rata (integer), anak daun ujung yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm. Daunnya kasar dan tangkainya berduri, panjang daun 30 cm. Duduk daunnya berhadap-hadapan (folia opposita) sehingga tidak bisa ditentukan rumus daunnya.


  Bunga (flos)
Bunga besar dan berwarna menyolok. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Bunga bersifat hermaprodit artinya dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Daun pelindung cepat rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan, anak tangkai 0,5-1 cm. Bentuk mahkotanya seperti sepatu koboi. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah, bendera 5,5-8 kali, berlekuk pendek, tidak bergaris putih, sayap muncul di luar kelopak, bakal buah berambut rapat dan bertangkai. Erythrina crista-galli tidak mempunya buah.
Androecium terdiri dari sepuluh benang sari, satu bebas dan sembilan dipersatukan oleh filamen (androecium gynostemial). Gymnaeciumnya terdapat dan melekat diantara benang sari seperti pisau dalam sarungnya.
Rumus bunga : ♀       P2 A(1+9) G1                                                                 
Keterangan :
         = bunga banci (hermaproditus)
            = bersimetri satu
P2        = petala 2
A(1+9)    = androecium (benang sari) mempunyai 2 lingkaran yang saling berlekatan, pada lingkaran pertama berjumlah 1 dan pada lingkaran kedua berjumlah 9.
G1        = gynaecium (putik) sebanyak 1


  Akar
            Termasuk akar tunggang (radix primaria) yaitu akar lembaga terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar ini berfungsi memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke bagian tumbuhan yang memerlukan. Memiliki bagian-bagian antara lain batang akar (corpus lateralis), cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), leher akar (collum), ujung akar (apex radicis) dan tudung akar (caliptra).




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penyandraan diatas, yaitu :
1.    Dapat mengetahui cara penyandraan pada bunga khususnya pada tanaman dadap merah Erythrina crista-galli.
2.    Dapat mengetahui morfologi dari tanaman dadap merah, dimana bentuk batang bulat (teres) dan cabang berduri, merupakan daun majemuk beranak daun tiga, serta bunganya bersifat hermaprodit.
3.    Dapat mengetahui kunci determinasi dan klasifikasi dari tanaman dadap merah. Dadap merah merupakan bangsa fabales dan family dari papilionaceae.

V.2 Saran
Sebaiknya penyandraan ini dijadikan dasar dalam meneruskan penelitian selanjutnya khususnya mengenai tanaman Dadap Merah Erythrina crista-galli.




DAFTAR PUSTAKA

Blandina, Angelina, 2007, Erythrina crista-galli, http://Erythrina_crista-galli.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010 pukul 13.00 WITA.

Francesca, 2010, Dadap Merah, http://dadap-merah_9747.html, diakses tanggal 8 Nopember 2010 pukul 13.00 WITA.

Irey, 2005, Erythrina crista-galli, http://translate6.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010 pukul 13.00 WITA.

Steenish, Dr.C.G.G.J. Van, dkk., 1972, Flora, PT. Pradya Paramita, Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong, 1989, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, UGM Press, Yogyakarta.

Wikipedia, 2010, Dadap, http://Dadap.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010 pukul 13.00 WITA.

Wikipedia, 2010, Erythrina crista-galli. http://translate.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010 pukul 13.00 WITA.

1 comment: