PENYANDRAAN
DADAP MERAH
Erythrina crista-galli
Erythrina crista-galli
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Erythrina crista-galli adalah pohon berbunga
dalam keluarga Fabaceae
(Papilionaceae), asli Argentina, Uruguay,
Brasil
dan Paraguay.
Dadap merah banyak ditanam sebagai pohon di taman jalanan di negara lain, terutama
di California (Amerika Serikat).
Hal ini dikenal dengan beberapa nama-nama umum di Amerika Selatan: ceibo,
seíbo (Spanyol), corticeira
(Portugis) dan semakin
ambigu bucaré, untuk beberapa nama.
Dalam bahasa Inggris sering dikenal sebagai Coral Cockspur Pohon.
Tanaman Dadap
Merah yang tidak perlu perawatan khusus karena sangat mudah dikembangkan. Pohon
Dadap Merah baik ditanam di halaman terbuka, karena dapat mengundang datangnya burung-burung.
Pohon ini merupakan pohon musiman. Tiap tahun menggugurkan daunnya dan dapat
menghijau kembali. Tumbuhan ini dapat ditaruh di dalam rumah kaca untuk membuat
udara lebih dingin.
Tanaman Dadap
Merah ini mempunyai banyak manfaat. Air rebusan kulit atau daun berguna sebagai
obat demam, penyakit bengkak, mencret, mejan dan darah dalam air kencing.
Daunnya dipakai untuk penyakit kulit, sebagai obat tidur, untuk merangsang
produksi air susu ibu. Daun maupun bunganya berguna menormalisasi haid. Apabila
bijinya dihancurkan maka bisa dipakai untuk mengobati luka digigit ular.
Berdasarkan hal
di atas maka dilakukanlah penyandraan mengenai tanaman Dadap Merah Erythrina crista-galli. Penyandraan
berarti deskripsi (Descriptio) mengenai suatu spesies yang telah ditentukan. Penyandraan
ini meliputi tinjauan secara umum dan khusus dari tumbuhan atau spesies yang
kita inginkan.
I.2
Tujuan
Tujuan
dilakukannya penyandraan ini, yaitu:
1. Untuk
mengetahui cara penyandraan pada tanaman.
2. Untuk
mengetahui morfologi dari tanaman dadap merah.
3. Untuk
mengetahui kunci determinasi dan klasifikasi dari dadap merah.
I.3
Alasan memilih judul
Alasan saya
memilih judul ini adalah untuk lebih mengetahui dan mengenal tanaman dadap
merah Erythrina cristagalli. Disamping
itu, bunga ini sangat unik dan cantik serta banyak menfaatnya. Dadap merah Erythrina cristagalli tidak hanya
terdapat di luar negeri tetapi juga terdapat di Indonesia. Tanaman ini kerap digunakan
sebagai pagar hidup, peneduh, dan daun-daun dadap yang muda dapat digunakan
sebagai sayuran dan obat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1
Tinjauan Umum
Fabaceae adalah
nama botani untuk sebuah family tumbuhan yang besar, yang terdiri dari 3
subfamily yaitu Caesalpinioieiae, Mimosoideae da Faboideae (padanannya dalam
Leguminosae ialah Papilionoideae). Subfamili Mimosoideae dan Caesalpinioieiae,
sehingga mempunyai dua nama botani yaitu Fabaceae dan Papilionaceae (Wikipedia,
2010).
Dadap merupakan
penghuni asli hutan-hutan pantai, mulai dari Afrika
Timur, India,
Asia Tenggara,
Kepulauan Nusantara, hingga Australia.
Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab dan setengah kering. Pohon yang berukuran
sedang, mencapai tinggi 15-20 m dan gemang 50-60 cm. Bagian
kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu,
coklat muda atau keputihan. Batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1-2 mm) yang
berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, dan menggugurkan
daun di musim kemarau (Wikipedia, 2010).
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau
hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Anak daun bundar
telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak
daun ujung yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm (Wikipedia, 2010).
Bunga-bunga
tersusun dalam tandan berbentuk
kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala
daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan
untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap;
benderanya 5,5-8 × 8 cm, kelopak pendek dan berbentuk seperti kuku, tidak
bergaris putih. Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit di antara biji-biji,
15-20 cm × 1.5-2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah atau
ungu mengkilap (Steenis, 1972).
II.2
Aspek Botani
Pohonnya yang berukuran sedang, tingginya
mencapai 15-20 m. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut di
samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun
berguguran, menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Pohon
Buah ini tidak lebih dari beberapa sentimeter panjangnya. Benihnya seperti kacang-kacangan
berwarna coklat berbentuk silindris dan tersusun jarang seluruh interior cabang.
Biji tinggal bawah tanah pada saat perkecambahan (Francesca, 2010).
Memiliki bunga berwarna merah cerah dan bentuk
mahkota seperti sepatu koboi. Batang putih dan daun majemuk bertangkai tiga.
Selain sebagai pagar hidup, dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di
perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih,
panili, atau umbi gadung (Francesca, 2010).
Merupakan akar tunggang
dengan nodul dihasilkan oleh nitrogen bakteri.
Bakteri hidup dalam simbiosis dengan pohon, pohon
memfasilitasi penyerapan nitrogen dengan imbalan bahan organik yang dibutuhkan
bakteri. Batang pohon adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri.
Cabang-cabang ini membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah
berbunga (Wikipedia, 2010).
Bunga biasanya mekar dari bulan Nopember sampai
bulan Februari berwarna merah, diatur
dalam perbungaan dari segugusan jenis yaitu pentamerik, lengkap, dan simetri bilateral.
Bunga-bunga kaya nektar dan dikunjungi oleh serangga, yang biasanya harus merangkak di bawah carina dan
dengan demikian terjadi penyerbukan bunga (Wikipedia, 2010).
Kelopaknya
disebut gamosepalous seperti bidal merah kecil. Mahkota seperti yang lainnya yaitu
seperti kacang-kacangan pada umum,
berbentuk kupu-kupu namun kelopak besar disebut standar, disusun di bagian
bawah. Dua dari kelopak yang disebut sayap berukuran kecil dan tersembunyi di
dalam kelopak tersebut. Dua kelopak yang tersisa sebagian bersama-sama
membentuk keel bunga atau carina yang melindungi organ reproduksinya. Androecium terdiri dari sepuluh benang sari, satu bebas dan
sembilan dipersatukan oleh filamen (androecium gynostemial). Gymnaeciumnya terdapat
dan melekat diantara benang sari seperti pisau dalam sarungnya (Wikipedia,
2010).
II.3
Aspek Ekologi
Dadap menyebar
secara alami di pantai dan daerah-daerah di belakangnya, terutama di
dekat-dekat muara sungai.
Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab dan setengah kering, dengan curah hujan
800-1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah. Ditanam untuk berbagai keperluan,
dadap sering dijumpai mulai dari wilayah pesisir hingga elevasi
sekitar 1500 m. Meskipun mampu hidup pada berbagai keadaan tanah, dadap
menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap
merah mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara
berkala, dan tanah kapur berkarang dengan kisaran pH tanah antara 4,5-8,0
(Wikipedia, 2010).
II.4
Reproduksi dan Perbanyakan
Perbanyakan tanaman dadap merah dapat dilakukan
dengan menyebar biji atau stek besar. Biji-biji hendaknya direndam dalam air
hangat (80 °C) selama 10 menit, dilanjutkan dengan air biasa hingga
semalam, sebelum kemudian ditebarkan di persemaian. Biji akan berkecambah setelah
8-10 hari, dan tumbuh cepat mencapai tinggi 30-50 cm dalam waktu 8-10 minggu
(Wikipedia, 2010).
Stek besar, dengan panjang 2-3 m dan diameter
2-5 cm, didiamkan sekurangnya 24 jam sebelum ditanam, agar tidak mudah diserang
jamur. Lebih baik jika ditanam dalam kondisi agak kering. Untuk tiang-tiang
pagar, dipakai stek yang lebih besar lagi, dengan diameter hingga 15 cm dan
perlu didiamkan (disimpan tegak berdiri) sekitar seminggu sebelum ditanam.
Calon tiang ini ditanam pada jarak sekitar 2 m. Untuk peneduh, dadap biasa
ditanam pada jarak 8×10 m (Steenis, 1972).
II.5
Potensi Ekonomi
Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di
kebun-kebun kopi
dan kakao,
atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga
baik digunakan sebagai tiang-tiang pagar hidup. Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai
penahan angin. Dadap merah juga dapat menghambat polusi, mendatangkan
burung-burung, atau menunjukkan tingkat polusi udara (Francesca, 2010).
Tanaman ini menghasilkan kayu ringan (BJ
0,2-0,3), lunak dan berwarna putih, yang baik untuk membuat pelampung,
peti-peti pengemas, pigura, dan mainan anak. Kayunya juga merupakan bahan pulp, namun kurang baik
digunakan sebagai kayu api karena banyak berasap (Wikipedia, 2010).
Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan
sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur
lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Cairan sari daun
yang dicampur madu
diminum untuk mengobati cacingan, sari daun dadap yang dicampur minyak jarak (kasteroli) digunakan untuk
menyembuhkan disentri.
Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan rematik.
Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing
dan pengencer dahak. Bijinya agak beracun (Blandina, 2007).
Memiliki kandungan protein
dan nitrogen
yang tinggi, daun-daun dadap juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau
untuk pupuk hijau. Sebatang pohon dadap yang berukuran sedang, yang dipangkas
3-4 kali setahun, dapat menghasilkan 15-50 kg
hijauan pakan ternak dalam setahunnya. Sejauh ini, daun-daun dadap diketahui
tidak bersifat racun (toksik) bagi ternak
ruminansia. Perakaran dadap bersimbiosis dengan bakteri
Bradyrhizobium mengikat nitrogen dari udara, dan meningkatkan kesuburan
tanah (Wikipedia, 2010).
BAB III
KUNCI
DETERMINASI & KLASIFIKASI
III.1 Kunci Determinasi
109a... 110b... 111b... 112a... 113b...
116a... 119b... 120b... 128b... 129b... 135b... 136b... 139b... 140b... 142b...
143b... 146b... 154b... 155b... 156b... 162b... 163b... 167b... 169b... 171a...
172b...173a. Fam. 60. Papilionaceae
1b... 2b... 3b... 4b... 6b... 7b...
9b... 10b... 11b... 12b... 13b... 14a...15a. Gol. 8. Tanaman dengan daun tunggal dan tersebar
1b... 5a...6a. Genus Erythrina
III.2 Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Class :
Rosidae
Ordo : Fabales
Family :
Papilionaceae
Genus :
Erythrina
Species :
Erythrina crista-galli
Sumber : Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta, Gembong Tjitrosoepomo
BAB
IV
PENYANDRAAN
IV.1
Penyandraan Umum
Erythrina
crista-galli juga dikenal sebagai pohon karang cockspur atau pohon
bayi menangis. Ini adalah pohon berduri yang berasal dari Amerika Selatan dan
yang dapat mencapai hingga 20 ft (6 m) tinggi, meskipun sering lebih kecil. Selain
itu, dikenali sebagai bunga merah mencolok di musim panas. Pohon ini dapat
bertahan suhu negatif ke bawah sekitar 20 °F (-6,5 °C). Namun, dedaunan akan
rusak di bawah 26 °F (sekitar -3 °C) (Irey, 2005).
Batang pohon
adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri. Cabang-cabang ini
membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah berbunga. Tergolong
tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang yang keras dan kuat karena sebagian
besar terdiri dari kayu (Wikipedia, 2010).
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau
hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Anak daun bundar
telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, anak
daun ujung yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm (Steenis, 1972).
Memiliki bunga
berwarna merah cerah dan bentuk mahkota seperti sepatu koboi. Batang putih dan
daun majemuk bertangkai tiga. Selain sebagai pagar hidup, dadap kerap dipakai
sebagai pohon peneduh di perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman
lada, sirih, panili, atau umbi gadung (Francesca, 2010).
Habitusnya
tergolong tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang keras dan kuan karena
sebagian besar terdiri dari kayu.
IV.2
Penyandraan Khusus
¶ Batang
(caulis)
Tergolong
tanaman berkayu (lignosus) yaitu batang yang keras dan kuat karena sebagian
besar terdiri dari kayu. Percabangan pada batangnya yaitu simpodial dimana
batang utamanya sudah tidak jelas, bentuk batang bulat (teres). Batang pohon
adalah kayu dengan tidak beraturan dan cabang berduri. Cabang-cabang ini
membentuk suatu lapisan tanpa bentuk nyata dan mati setelah berbunga. Berdasarkan
umur termasuk tumbuhan menahun (perenial) atau tumbuhan keras
karena batangnya tersusun atas lignin dan tumbuhnya
secara liar.
¶
Daun (folium)
Daun majemuk beranak daun tiga, hijau
hingga hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm. Daunnya
bersirip. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah
ketupat dengan ujung tumpul (obtusus), tepi rata (integer), anak daun ujung
yang terbesar ukurannya 9-25 × 10-30 cm. Daunnya kasar dan tangkainya berduri,
panjang daun 30 cm. Duduk daunnya berhadap-hadapan (folia opposita) sehingga
tidak bisa ditentukan rumus daunnya.
¶
Bunga (flos)
Bunga besar
dan berwarna menyolok. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang
gundul atau yang ada daun mudanya. Bunga bersifat hermaprodit artinya dalam
satu bunga terdapat dua alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Daun
pelindung cepat rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan, anak tangkai 0,5-1 cm. Bentuk
mahkotanya seperti sepatu koboi. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah, bendera
5,5-8 kali, berlekuk pendek, tidak bergaris putih, sayap muncul di luar
kelopak, bakal buah berambut rapat dan bertangkai. Erythrina crista-galli tidak mempunya buah.
Rumus
bunga : ♀ P2 A(1+9)
G1
= bersimetri satu
P2 =
petala 2
A(1+9) =
androecium (benang sari) mempunyai 2 lingkaran yang saling berlekatan, pada
lingkaran pertama berjumlah 1 dan pada lingkaran kedua berjumlah 9.
G1 =
gynaecium (putik) sebanyak 1
¶ Akar
Termasuk akar
tunggang (radix primaria) yaitu akar lembaga terus tumbuh menjadi akar pokok
yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar ini berfungsi memperkuat
berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah,
mengangkut air dan zat-zat makanan ke bagian tumbuhan yang memerlukan. Memiliki
bagian-bagian antara lain batang akar (corpus lateralis), cabang akar (radix
lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut atau bulu-bulu
akar (pilus radicalis), leher akar (collum), ujung akar (apex radicis) dan
tudung akar (caliptra).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penyandraan diatas, yaitu :
1. Dapat mengetahui cara penyandraan
pada bunga khususnya pada tanaman dadap merah Erythrina crista-galli.
2. Dapat mengetahui morfologi dari
tanaman dadap merah, dimana bentuk batang bulat
(teres) dan cabang berduri, merupakan daun majemuk beranak daun tiga, serta bunganya bersifat hermaprodit.
3. Dapat mengetahui kunci determinasi
dan klasifikasi dari tanaman dadap merah. Dadap merah merupakan bangsa fabales
dan family dari papilionaceae.
V.2 Saran
Sebaiknya penyandraan ini dijadikan dasar dalam meneruskan
penelitian selanjutnya khususnya mengenai tanaman Dadap Merah Erythrina crista-galli.
DAFTAR PUSTAKA
Blandina, Angelina, 2007, Erythrina crista-galli, http://Erythrina_crista-galli.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010
pukul 13.00 WITA.
Francesca, 2010, Dadap Merah, http://dadap-merah_9747.html, diakses tanggal 8 Nopember 2010
pukul 13.00 WITA.
Irey, 2005, Erythrina crista-galli, http://translate6.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010
pukul 13.00 WITA.
Steenish, Dr.C.G.G.J. Van, dkk.,
1972, Flora, PT. Pradya Paramita,
Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong, 1989, Taksonomi Tumbuhan
Spermatophyta, UGM Press, Yogyakarta.
Wikipedia, 2010, Dadap, http://Dadap.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010
pukul 13.00 WITA.
Wikipedia, 2010, Erythrina crista-galli. http://translate.htm, diakses tanggal 8 Nopember 2010
pukul 13.00 WITA.