LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
PERCOBAAN VIII
TANGGAPAN TROPISME PADA TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang
tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon tumbuhan terhadap perubahan tertentu lebih cepat daripada bagian lainnya. Respon ini dapat
menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak
nasti. Di antara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. Arah
gerak tumbuhan karena rangsang cahaya disebut fototropisme.
Gerakan fototropisme
tumbuhan ini yang nantinya akan
dilihat pada percobaan kali ini. Pada percobaan ini akan diamati gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan cahaya yang berasal dari berbagai arah. Selain itu, akan dilihat gerak tumbuhan
yang menjauhi atau mendekati arah rangsangan yang ada. Berdasarkan hal inilah dilakukan percobaan
mengenai fototropisme, dimana fototropisme merupakan gerak tumbuhan
akibat adanya rangsangan cahaya oleh cahaya matahari.
I.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini,
yaitu untuk melihat arah tumbuhan gandarusa Justicia
gandarussa.
I.3 Waktu dan Tempat
Percobaan ini berlangsung pada hari Jumat, tanggal 3 Desember
2010, pada pukul 14.00 – 17.00 WITA, bertempat di
Laboratorium Botani, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pengamatan ini dilakukan setelah 1 minggu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap organisme mampu menerima rangsangan yang disebut
iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk
tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh
atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh (Salisbury
dan Ross, 1995).
Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka
pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (plasmodesma)
yang masuk ke dalam sel melalui dinding sel yang disebut noktah (Salisbury
dan Ross, 1995).
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan
perwujudan yang tampak antara lain pertumbuhannya. Respon tumbuhan terhadap
perubahan tertentu lebih cepat tumbuh daripada bagian lainnya. Respon ini dapat
menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat daripada gerak nasti.
Diantara gerak akibat tumbuh yang terkenal adalah gerak tropisme (Latunra,
2010).
Gerakan pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu (Anonim,
2010):
1. Gerak Higroskopis
Yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan
kadar air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora, pecahnya buah tanaman polong
dan sebagainya.
2. Gerak Etionom
Yaitu gerak yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar,
yang terbagi atas 3 jenis, yaitu:
a. Tropi (Tropisme), yaitu gerak bagian tumbuhan
yang dipengaruhi oleh arah rangsang. Tropisme positif jika mendekati rangsang
dan Tropisme negative jika menjauhi rangsang. Bentuk tropisme antara lain : fototropisme
atau heliotropisme, geotropi, dan sebagainya.
b. Taksis, yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan
yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis
positif dan negatif. Beberapa bentuk taksis : fototaksis, kemotaksis, dan
sebagainya.
c. Nasti, yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Beberapa bentuk nasti : niktinasti (rangsang
berupa gelap), seismonasti (rangsangan sentuhan atau mekanik), dan nasti kompleks
(rangsang tidak hanya satu).
3. Gerak Endonom
Yaitu gerak yang belum/ tidak diketahui sebabnya, karena
itu ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya, misalnya aliran
plasma sel.
Tropisme adalah gerak
bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan.
Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak
tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju
sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber
rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan
lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme (Anonim, 2010):
a.
Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut
fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke
arah datangnya cahaya.
b.
Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.
c.
Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut
hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk menuju tempat yang
banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme
negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
d.
Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut
kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika
gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya
gerak akar menjauhi racun.
e.
Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan
sentuhan satu sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini
tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari
Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis,
anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang
artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti terdiri dari (Arianto, 2010):
a. Tigmonosti
(Seismonasti)
Tigmonosti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang mekanisme
berupa sentuhan atau tekanan. Contohnya:
menutupnya daun putri malu.
b. Termonasti,
gerak nasti karena pengaruh suhu.
Contoh: gerak membukanya buka tulip.
c. Fotonasti,
gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh: gerak mekarnya bunga pukul
empat, bunga waru, dan bunga kupu-kupu.
d. Niktinasti,
gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang
malam. Contoh: gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
e. Nasti
Kompleks, gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang
saling terikat. Contoh: Membuka dan menutupnya sel pada stomata.
Taksis merupakan gerak
perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya
rangsangan. Macam-macam taksis yaitu (Arianto, 2010):
a. Kemotaksis, gerak taksis yang disebabkan
oleh zat kimia. Contohnya pergerakan sel gamet jantan pada tumbuhan lumurt
bergerak menuju sel gamet betina.
b.
Fototaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya
pergerakan ganggang hijau chlamy domonos yang langsung bergerak menuju cahaya
yang intensitasnya sedang.
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
ini adalah tabung reaksi dengan sumbat
tabung, karet gelang, statif,
dan korek api.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gandarusa Justicia
gandarussa, lilin, selotip, dan air.
III.3
Prosedur Percobaan
1.
Menyiapkan 4 buah tabung reaksi beserta penutup tabung
reaksi.
2.
Melubangi sumbat tabung reaksi tersebut pada bagian
tengahnya.
3.
Memasukkan gandarusa pada sumbat tabung reaksi yang
telah dilubangi tadi.
4.
Mengisi keempat tabung reaksi dengan air lalu menutup
tabung tersebut dengan sumbat tabung reaksi sehingga gandarusa bagian pangkal
batangnya terendam air.
5.
Merapatkan sumbat tabung tersebut dengan melelehkan
lilin pada tepi tabung tersebut.
6.
Mengikat keempat
tabung reaksi dengan menggunakan karet gelang pada statif dengan posisi yang
berbeda-beda (ke atas, ke samping kanan, ke samping kiri dan ke bawah) serta
meletakkan statif tersebut ke tempat yang mendapatkan cahaya yang cukup.
7.
Mengambil gambar awal dari tanaman tersebut.
8.
Melakukan pengamatan selama 1 minggu dan mengambil
gambar akhir dari tanaman tersebut.
BAB IV
METODE PERCOBAAN
IV.1 Hasil
a. Tabel
Tabung
|
Kondisi tanaman/ arah tumbuh
|
|
Awal
|
Akhir
|
|
A
|
Atas
|
Tanaman mati
|
B
|
Kanan
|
Membengkok
ke arah datangnya cahaya matahari
|
C
|
Kiri
|
Membengkok
ke arah datangnya cahaya matahari
|
D
|
Bawah
|
Membengkok
ke arah datangnya cahaya matahari
|
b. Gambar
Pengamatan awal Pengamatan
akhir
Keterangan :
1.
Tanaman gandarusa Justicia
gandarussa.
2.
Tabung reaksi.
3.
Air.
4.
Karet gelang.
5.
Gabus penutup.
IV.2 Pembahasan
Pada
percobaan ini, digunakan tanaman gandarusa Justicia
gandarussa untuk melihat bagaimana pengaruh rangsangan cahaya matahari
serta digunakan juga air, dimana air sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Tanaman gandarusa ini
diletakkan pada posisi yang berbeda. Pada tabung A diletakkan pada posisi tegak
lurus, tabung B dengan posisi
horisontal atau berbaring menghadap kearah datangnya cahaya, tabung C dengan posisi horisontal atau
berbaring dengan membelakangi arah datangnya cahaya, sedangkan tabung D dengan posisi terbalik. Pada awal pengamatan, semua tanaman gandarusa yang terdapat pada tiap tabung, tumbuhnya masih mengarah pada
posisi dimana tanaman
tersebut diletakkan. Namun,
setelah satu minggu keempat tanaman tersebut tumbuh dengan arah batang yang berbeda. Pada tabung A, gerak yang terjadi tidak dapat
diketahui sebab tanaman gandarusa pada tabung ini mati. Hal ini mungkin
disebabkan ujung batang tanaman tidak menyentuh air. Pada tabung B, C, dan D,
tanaman gandarusa membengkok ke arah datangnya cahaya matahari. Gerak ini
disebut fototropisme positif, dimana arah tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pada
percobaan ini dapat diperoleh
kesimpulan yaitu gerak yang terjadi
pada tanaman gandarusa merupakan gerak fototropisme positif, dimana tanaman
akan tumbuh kearah datangnya cahaya matahari meskipun tanaman ini ditempatkan pada posisi berbeda-beda.
V.2. Saran
Sebaiknya
dalam praktikum ini juga dilakukan
juga untuk tanaman yang
dipengaruhi oleh rangsangan lain seperti
air dan rangsangan gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Gerak pada Tumbuhan. http://free.vlsm.org/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.
Anonim, 2010. Gerak
pada Tumbuhan. http://ngaliyan.files.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.
Arianto, 2010. Gerak
pada Tumbuhan. http://sobatbaru.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.
Latunra, A. Ilham, 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Salisbury, F. B., dan Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid
2. ITB Press, Bandung.
0 comments:
Post a Comment