Thursday, November 1, 2012


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN

PERCOBAAN VIII
TANGGAPAN TROPISME PADA TUMBUHAN


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon tumbuhan terhadap perubahan tertentu lebih cepat daripada bagian lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Di antara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. Arah gerak tumbuhan karena rangsang cahaya disebut fototropisme.
Gerakan fototropisme tumbuhan ini yang nantinya akan dilihat pada percobaan kali ini. Pada percobaan ini akan diamati gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya yang berasal dari berbagai arah. Selain itu, akan dilihat gerak tumbuhan yang menjauhi atau mendekati arah rangsangan yang ada. Berdasarkan hal inilah dilakukan percobaan mengenai fototropisme, dimana fototropisme merupakan gerak tumbuhan akibat adanya rangsangan cahaya oleh cahaya matahari.
I.2 Tujuan
 Tujuan dilakukannya percobaan ini, yaitu untuk melihat arah tumbuhan gandarusa Justicia gandarussa.
I.3 Waktu dan Tempat
Percobaan ini berlangsung pada hari Jumat, tanggal 3 Desember 2010, pada pukul 14.00 17.00 WITA, bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pengamatan ini dilakukan setelah 1 minggu.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Setiap organisme mampu menerima rangsangan yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh (Salisbury dan Ross, 1995).
Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (plasmodesma) yang masuk ke dalam sel melalui dinding sel yang disebut noktah (Salisbury dan Ross, 1995).
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pertumbuhannya. Respon tumbuhan terhadap perubahan tertentu lebih cepat tumbuh daripada bagian lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat daripada gerak nasti. Diantara gerak akibat tumbuh yang terkenal adalah gerak tropisme (Latunra, 2010).
Gerakan pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu (Anonim, 2010):
1.    Gerak Higroskopis
Yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora, pecahnya buah tanaman polong dan sebagainya.


2.    Gerak Etionom
Yaitu gerak yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar, yang terbagi atas 3 jenis, yaitu:
a. Tropi (Tropisme), yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang. Tropisme positif jika mendekati rangsang dan Tropisme negative jika menjauhi rangsang. Bentuk tropisme antara lain : fototropisme atau heliotropisme, geotropi, dan sebagainya.
b. Taksis, yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif. Beberapa bentuk taksis : fototaksis, kemotaksis, dan sebagainya.
c. Nasti, yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Beberapa bentuk nasti : niktinasti (rangsang berupa gelap), seismonasti (rangsangan sentuhan atau mekanik), dan nasti kompleks (rangsang tidak hanya satu).
3. Gerak Endonom
Yaitu gerak yang belum/ tidak diketahui sebabnya, karena itu ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya, misalnya aliran plasma sel.
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme (Anonim, 2010):
a.         Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya.
b.        Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
c.         Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
d.        Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
e.         Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti terdiri dari (Arianto, 2010):
a.    Tigmonosti (Seismonasti)
Tigmonosti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang mekanisme berupa sentuhan atau tekanan. Contohnya: menutupnya daun putri malu.
b.    Termonasti, gerak nasti karena pengaruh suhu. Contoh: gerak membukanya buka tulip.
c.    Fotonasti, gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh: gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, dan bunga kupu-kupu.
d.   Niktinasti, gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang malam. Contoh: gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
e.    Nasti Kompleks, gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang saling terikat. Contoh: Membuka dan menutupnya sel pada stomata.
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya rangsangan. Macam-macam taksis yaitu (Arianto, 2010):
a. Kemotaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pergerakan sel gamet jantan pada tumbuhan lumurt bergerak menuju sel gamet betina.
b. Fototaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya pergerakan ganggang hijau chlamy domonos yang langsung bergerak menuju cahaya yang intensitasnya sedang.



BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi dengan sumbat tabung, karet gelang, statif, dan korek api.

III.2 Bahan
           
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gandarusa Justicia gandarussa, lilin, selotip, dan air.

III.3 Prosedur Percobaan
1.         Menyiapkan 4 buah tabung reaksi beserta penutup tabung reaksi.
2.         Melubangi sumbat tabung reaksi tersebut pada bagian tengahnya.
3.         Memasukkan gandarusa pada sumbat tabung reaksi yang telah dilubangi tadi.
4.         Mengisi keempat tabung reaksi dengan air lalu menutup tabung tersebut dengan sumbat tabung reaksi sehingga gandarusa bagian pangkal batangnya terendam air.
5.         Merapatkan sumbat tabung tersebut dengan melelehkan lilin pada tepi tabung tersebut.
6.          Mengikat keempat tabung reaksi dengan menggunakan karet gelang pada statif dengan posisi yang berbeda-beda (ke atas, ke samping kanan, ke samping kiri dan ke bawah) serta meletakkan statif tersebut ke tempat yang mendapatkan cahaya yang cukup.
7.         Mengambil gambar awal dari tanaman tersebut.
8.         Melakukan pengamatan selama 1 minggu dan mengambil gambar akhir dari tanaman tersebut.



BAB IV
METODE PERCOBAAN

IV.1 Hasil
a. Tabel
Tabung
Kondisi tanaman/ arah tumbuh
Awal
Akhir
A
Atas
Tanaman mati
B
Kanan
Membengkok ke arah datangnya cahaya matahari
C
Kiri
Membengkok ke arah datangnya cahaya matahari
D
Bawah
Membengkok ke arah datangnya cahaya matahari

b. Gambar
Pengamatan awal                                            Pengamatan akhir











Keterangan :
1.    Tanaman gandarusa Justicia gandarussa.
2.    Tabung reaksi.
3.    Air.
4.    Karet gelang.
5.    Gabus penutup.
IV.2 Pembahasan
            Pada percobaan ini, digunakan tanaman gandarusa Justicia gandarussa untuk melihat bagaimana pengaruh rangsangan cahaya matahari serta digunakan juga air, dimana air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Tanaman gandarusa ini diletakkan pada posisi yang berbeda. Pada tabung A diletakkan pada posisi tegak lurus, tabung B dengan posisi horisontal atau berbaring menghadap kearah datangnya cahaya, tabung C dengan posisi horisontal atau berbaring dengan membelakangi arah datangnya cahaya, sedangkan tabung D dengan posisi terbalik. Pada awal pengamatan, semua tanaman gandarusa yang terdapat pada tiap tabung, tumbuhnya masih mengarah pada posisi dimana tanaman tersebut diletakkan. Namun, setelah satu minggu keempat tanaman tersebut tumbuh dengan arah batang yang berbeda. Pada tabung A, gerak yang terjadi tidak dapat diketahui sebab tanaman gandarusa pada tabung ini mati. Hal ini mungkin disebabkan ujung batang tanaman tidak menyentuh air. Pada tabung B, C, dan D, tanaman gandarusa membengkok ke arah datangnya cahaya matahari. Gerak ini disebut fototropisme positif, dimana arah tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.



BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
            Pada percobaan ini dapat diperoleh kesimpulan yaitu gerak yang terjadi pada tanaman gandarusa merupakan gerak fototropisme positif, dimana tanaman akan tumbuh kearah datangnya cahaya matahari meskipun tanaman ini ditempatkan pada posisi berbeda-beda.
V.2. Saran
            Sebaiknya dalam praktikum ini juga dilakukan juga untuk tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan lain seperti air dan rangsangan gelap.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Gerak pada Tumbuhan. http://free.vlsm.org/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.

Anonim, 2010. Gerak pada Tumbuhan. http://ngaliyan.files.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.

Arianto, 2010. Gerak pada Tumbuhan. http://sobatbaru.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 26 November 2010 pukul 16.00 WITA.

Latunra, A. Ilham, 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Salisbury, F. B., dan Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.

0 comments:

Post a Comment