Thursday, November 29, 2012

PERKEMBANGAN HEWAN


 GASTRULASI


BAB I
PANDAHULUAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak). Reproduksi bertujuan untuk melestarikan dan mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu sepesies tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif dan generatif. perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi. Perkembangbiakan secara generatif melibatkan individu jantan dan individu betina. Individu jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan individu betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur (ovum). Sel sperma dan ovum dibentuk di dalam alat kelamin (gonad). Pada individu jantan disebut testis tepatnya di tubulus semeniferus sedangkan pada individu betina ovum dibentuk di ovarium. Pada masa tertentu umumnya hewan akan menampakkan suatu tanda-tanda birahi atau hasrat untuk melakukan perkawinan. Ini menandakan bahwa baik jantan maupun betina telah siap untuk melakukan reproduksi. Setelah terjadi perkawinan (sperma berhasil masuk kedalam ovum) terbentuklah zigot (Danisya, 2010).
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain: Sel tunggal (yang telah dibuahi), Blastomer, Blastula, Gastrula, Neurula, dan Embrio / Janin (Wikipedia, 2011).


BAB II
ISI

Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Sedangkan proses saat pembentukan gastrula disebut dengan gastrulasi. pada saat gastrula ini sel-sel akan mengalami invaginasi dan akan terus tumbuh kedalam, sehingga akan mendesak blastopore untuk semakin masuk kedalam yang nantinya akan membentuk rongga arkenteron (Danisya, 2010).
Tujuan dari grastulasi, yaitu (Devi, 2011) :
1.    Penempatan bakal lapisan lembaga pada posisinya 
2.    Membentuk lapisan-lapisan lembaga yang merupakan bahan baku dalam organogenesis 
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Yaitu (Anonim, 2011) :
  • Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
  • Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.
Gastrulasi adalah suatu proses yang dinamis, dimana berlangsung migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan- gerakan morfogenik. Seiring dengan berlangsungnya gastrulasi, juga berlangsung proses differensiasi. Migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel selama gastrulasi dimaksudkan untuk (Devi, 2011) :
a. Menempatkan area perspektif endoderem ke dalam
b. Membungkus embrio dengan perspektif ektoderem
c. Menempakan mesoderem diatara endoderem dan ektoderem
d. Membentuk arkenteron, bakal saluran pencernaan primitif
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari  masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula, seperti (Wikipedia, 2011) :
1.    Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak  (sistem saraf), integumen (kulit),  rambut dan alat indera.
2.    Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
3.    Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
Selama gastrulasi, terdapat dua macam gerakan sel-sel, yaitu epiboli dan emboli.
1.    Epiboli
Merupakan pergerakan lapisan epithelium (ektoderem) membungkus bagian embrio yang lain. Epiboli meliputi pergerakan sepanjang sumbu anterior-posterior dan meluas ke tepi (divergen). Epiboli mencakup pergerakan bakat-bakat epidermis dan daun syaraf. Pada suloblastula, pergrakan sel mengarah ke anterior-posterior tetapi pada diskoblastula selain ke arah anterior-posterior juga ada hubungannya dengan perpindahan ke tepi dan perluasan daerah epidermis. Jadi proses epiboli erat hubungannya dengan pengaturan kembali daerah-daerah  daun syaraf dan epidermis.
2.    Emboli
Pergerakan emboli erat hubungannya dengan pergerakan daerah chorta mesoderm dan endoterm ke arah dalam, kemudian meluas sepanjang anteroposterior sumbu gastrula. Pergerakan emboli nmeliputi involusi (gerakan membelok ke dalam), invaginasi (gerakan menekuk dan melipat suatu lapisan ke arah dalam), evaginasi (kebalikan dari ivaginasi), devergensi (gerakan memancar), konvergensi (gerakan menyempit), delaminasi (peluncuran melipat membentuk lapisan atau gerakan memisahkan diri sekelompok sel dari sekelompok sel asalnya) dan mencakup pemanjangan, perluasan, penyempitan, blastopor (mulut primitif/ lubang archenteron paling luar).
a.    Involusi adalah pelentikan sel-sel dari lapisan luar yang menyebar dan masuk ke bagian dalam, misalnya penyebaran sel-sel luar ke arah blastophorus amphibian.
b.    Invaginasi adalah pelipatan lapisan sel dari luar ke dalam, misalnya pembentukan arkenteron pada amphioxus.
c.    Evaginasi adalah pelipatan lapisan dari dalam ke luar, misalnya eksogastrula.
d.   Migrasi divergen, yaitu gerakan meluas
e.    Konkresensi atau konvergensi adalah pembelahan yang serentak dan diikuti dengan pergerakan secara terkoordinasi, misalnya pembentukan primitive streak pada mbria ayam.
f.     Delaminasi adalah pemisahan lapisan sel dari suatu lapisan tunggal, misalnya pembentukan lapisan hipoblas pada embrio ayam.

Amphioxus.
Epiboli pada amphioxus akan bergerak pada seluruh bakal ektoderm yaitu pada sepanjang bagian anterior-anterior tubuh. Proses epiboli ini berlangsung mengiringi proses membesar dan melonjongnya embrio. Gerakan invaginasi terjadi pada daerah hypoblast. Daerah ini berada dibagian median daerah yang berbatasan dengan sabit dorsal yaitu daerah blastosol sampai bertemu dengan epiblast. Pada hypoblast akan mengalami yang namanya perpanjangan menurut porosbagian embrio sehingga mengakibatkan adanya pertambahan jumlah sel (Danisya, 2010).
 Daerah yang mengalami invaginasi ini disebut juga sebagai blastopore yang memiliki tiga bibir. Ketiga bibir tersebut yaitu bibir dorsal, ventral, dan lateral. Gerakan involusi berlangsung pada bakal notochord dari sabit dorsal yang sesuai dengan gerakan hypoblast menuju anterior, sehingga notochord akan terletak dibagian dorso-median tepatnya persis di bawah ectoderm. Gerakan ekstensi berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentukan alat sehingga keseluruhan embrio memanjang dan membesar. Gerakan terakhir adalah konvergensi yang terjadi di daerah bakal mesoderm ke arah dorso-median blastopore tepatnya di daerah bibir latera (Danisya, 2010).

Amphibi.
Gastrulasi pada katak juga melibatkan beberapa gerakan yang di mulai dengan berinvaginasinya hypoblast pada celah yang terbentuk pada awal proses. Invaginasi ini disertai oleh pre-chorda di daerah dorso-median bibir dorsal yang bergerak ke arah anterior bakal embrio. Gerakan ini di ikuti oleh bakal notochord yang bergerak ke posterior ke arah bibir dorsal yang kemudian berinvolusi di daerah dorso-median menyertakan pre-chorda. Sel-sel notochord yang terletak di bibir lateral berkonvergensi secara perlahan menuju bibir dorsal. Notochord akan berada persis di bawah bakal actoderm saraf dorsal-median. Bakal mesoderm yang terletak pada ke dua sisi bakal notochord bekonvergensi ke bibir dorsal kemudian berinvolusi ke celah antara ectoderm dan endoderm. Di kedua sisi embrio dan juga ke arah ventral (Danisya, 2010).

Aves.
Saat gastrulasi pada aves di awali dengan adanya penebalan pada daerah bakal median embrio di caudal yang di sebut primitive streak (lempeng awal). Primitive streak pertama kali terbentuk di daerah posterior area pellucida yang tumbuh dari sel epiblast yang bergerak ke arah median di posterior kemudian sel-sel primitive streak memperbanyak diri. Bakal pre-chorda, notochord, dan mesoderm berkonvergensi ke primitive streak kemudian berinvolusi di antara hypoblast dan epiblast. Dengan bergerak terus ke anterior maka primitive streak mrndekati bakal pre-chorda notochord. Pre-chorda dan notochord akan membentuk primitive pit dengan melakukan invaginasi. Dari sabit notochord, sel-sel pre-chorda yang di iringi sel–sel notochord berkonvergensi semenjak di primitive streak menuju primitive groove kemudian berinvolusi lalu melakukan extensi ke depan sepanjang garis median di antara endoderm dan ectoderm saraf.
Ketika embrio berumur 18 jam eram pimitive streak telah lengkap terbentuk. Aera pellucida telah terbentuk lengkap. Area pellucida berubah bentuk dari bentuk bundar ke bentuk lonjong. Pada ectoderm berlangsung proses epiboli sampai melingkupi ke daerah yolk. Ectoderm juga memanjang ke arah anterior dan menjadi berbentuk pita yang di sebut keping neural (Danisya, 2010).

Mamalia
            Proses gastrulasi berawal dari pembentukan primitive streak yang berasal dari konvergensi epiblat. Sel-sel epiblat memperbanyak diri dengan cepat sehingga terjadilah penebalan yang kemudian membentuk hensen’s node. Dari anterior hensen’s node sel-sel ectoderm saraf berkonvergensi ke garis median kemudian berepiboli ke arah anterior membentuk keping neural. Di posterior hansen’s node melakukan invaginasi sehingga terbentuklah primitive pit.
Pre-chorda merupakan bahan daerah caput (kepala) embrio yang pertumbuhannya diatur oleh host organizer bagian depan notochord di sebut trunk organizer yang akan mengatur pertumbuhan daerah bagian badan (truncus). Hypoblast akan menjadi endoderm akan bertemu dengan bagian posterior hensen’s node. Sel-sel bakal mesoderm membentuk semacam sayap dengan bagian berdelaminasi ke anterior yaitu di daerah antara hypoblast dan epiblast di sepanjang kedua sisi notochord. Mesoderm embrional akan menumbuhkan mesoderm embrio sedangkan mesoderm extra embryonal akan menumbuhkan dan membina selaput embrio, amnion, kantong yolk, allantois chorion (Danisya, 2010).



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2011. Perbedaan Embriogenesis pada Amphioxus, Aves, Amphibia, dan Mamalia.  http://multiply.com. Diakses tanggal 9 Mei 2011.

Danisya. 2010. Embriologi. http://himabio07-danisya.blospot.com. Diakses tanggal 9 Mei 2011.

Devi. 2011 gastrulasi. http://devipurnaeva.blogspot.com. Diakses tanggal 9 Mei 2011.

Wikipedia, 2011. Embryogenesis. http://wikipedia.com. Diakses tanggal 9 Mei 2011.

0 comments:

Post a Comment