MAKALAH
PEMBAGIAN
PLANKTON BERDASARKAN UKURAN, ASAL DAN LAMA HIDUP, BENTUK KEHIDUPAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Plankton
ádalah organisme yang terapung atau melayang-layang di dalam air yang
pergerakannya relatif pasif. Kemampuan berenang organism-organisme planktonik
demikian lemah sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh gerakan-gerakan
air. Plankton sebagai organisme yang tidak dapat menyebar melawan pergerakan
massa air, yang meliputi fitoplankton (plankton nabati), zooplankton (plankton
hewani) dan bakterioplankton (bakteri) (Scribd, 2009).
Plankton berbeda dengan nekton
yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas yang hanya
terdiri dari hewan dan tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi –
cumi, paus, dll, sedangkan bentos
adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat
liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll (Blogspot,
2009).
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui penggolongan plankton
berdasarkan ukurannya
2.
Mengetahui penggolongan plankton
berdasarkan asal dan lama hidup
3.
Mengetahui penggolongan plankton
berdasarkan bentuk kehidupan
BAB II
ISI
Plankton
merupakan biota di laut yang teramat beraneka-ragam dan terpadat di laut,
menyusul kemudian bentos. Banyak biota laut yang dalam daur hidupnya menempuh
lebih dari satu cara hidup. Pada saat berupa larva ada yang hidup sebagai
plankton dan kemudian menjadi nekton atau bentos pada saat dewasa. Produsen
primer (fitoplankton), herbivore, konsumen tingkat pertama, larva dan juwana
planktonik dari hewan lain bergabung menjadi satu membentuk volume biota laut
yang besar. Hidupnya terbatas di lapisan perairan laut beberapa ratus meter
dari permukaan laut (Romimohtarto, 2007).
Penggolongan plankton dapat
dibedakan berdasarkan fungsinya, ukuran,
asal dan lama hidup, serta bentuk kehidupan (Wordpress, 2009).
1.
Ukuran
Nybakken (1992) menggolongkan plankton berdasarkan
ukuran, penggolongan ini tidak membedakan fitoplankton dan zooplankton,
golongan plankton ini terdiri atas :
a.
Megaplankton yaitu plankton yang berukuran 2.0 mm.
b.
Makroplankton yaitu plankton yang berukuran 0.2-2.0 mm.
c.
Mikroplankton yaitu plankton yang berukuran 20μm-0.2 mm.
d.
Nanoplankton yaitu plankton yang berukuran 2μm-20μm.
e.
Ultraplankton yaitu plankton yang berukuran kurang dari 2μm.
2.
Berdasarkan
Bentuk Kehidupan
Berdasarkan bektuk kehidupan secara
fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton(Wordpress, 2009)
.
a.
Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan
yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 –
200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal,
tetapi juga ada yang berbentuk rantai (Wordpress, 2009).
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat
tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna
pada air laut. Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat
autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organik makanannya. Selain
itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan
bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton
disebut sebagai primer producer. Bahan organik yang diproduksi
fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya.
Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan
melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi
sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik
secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan (Adhy, 2009).
b. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton
hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas
hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton
bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat
memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat
bergantung pada bahan organik dari
fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang
berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu
meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid),
amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di
depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis
hingga ke perairan kutub. Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam (Wordpress,
2009).
c.
Bakterioplankton
Bakterioplankton,
adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Taut. la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1
µm), tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam
ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri
sehingga akan menghasilkan hara
seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan
didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam prows fotosintesis (Wordpress, 2009).
d. Virioplankton
Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya sangat kecil ( kurang dari
0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya,
terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel
inangnya. Baru sekitar dua dekade
lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton ini dan
menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon (carbon
cycle) di dalam ekosistem laut (Blogspot, 2009).
3.
Berdasarkan asal dan lama hidup
Berdasarkan asal-usul plankton dimana ada plankton
yang hidup dan berkembang dari perairan itu sendiri dan ada yang berasal dari
luar, terdiri atas (Scribd, 2009):
a.
Autogenik plankton, yakni plankton yang berasal dari perairan itu sendiri
b.
Allogenik plankton, merupakan plankton yang datang dari perairan lain.
Berdasarkan daur hidupnya plankton
dibagi menjadi (Adhy, 2009) :
a. Holoplankton
Dalam kelompok ini termasuk plankton
yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva,
hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya :
kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah
holoplankton.
b. Meroplankton
Plankton dari golongan ini menjadi
kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota
tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia
akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau
sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu,
meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara. Pada umumnya
ikan menjalai hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan
larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang
adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur
hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang
hidup melekat atau manancap didasar laut. Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya
mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea
seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat –
tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk
yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam
kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.
c. Tikoplankton
Tikoplankton
sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan
normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air menyebabkan
ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.
Berdasarkan lingkungan dimana
plankton ditemukan dapat digolongkan menjadi (Scribd, 2009) :
Limnoplankton: plankton yang
hidup di danau
Rheoplankton:
plankton yang hidup di sungai
Haliplankton : Plankton yang hidup dilaut
Hypalmyplankton: plankton
yang hidup di air payau
4.
Berdasarkan Bentuk
Persebaran Plankton
a.
Sebaran
Horizontal
Plankton terdapat
dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dari perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada
permukaan laut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran
horizontalnya, plankton dibagi menjadi (Wordpress, 2009) :
a. Plankton Neritik
Plankton neritik (neritic plankton) hidup di perairan
pantai dengan salinitas (kadar garam) yang relatif rendah.
Kadang-kadang masuk sampai ke perairan payau
di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut, komposisi
plankton neritik ini sangat kompleks,
bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah
dapat beradaptasi dengan lingkungan
estuaria (muara) yang payau, misalnya Labidocera muranoi.
b. Plankton Oseanik
Plankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan
lepas pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu
plankton oseanik ditemukan pada perairan yang
salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini, maka
banyak jenis plankton tergolong dalam
kelompok ini.
Penggolangan
seperti di atas tidaklah terlalu kaku, karena ada juga plankton yang hidup mulai dari perairan neritik hingga oseanik hingga
dapat disebut neritik-oseanik.
b.
Sebaran Vertikal
Plankton hidup di
laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman yang sangat dalam. Dilihat dari sebaran vertikalnya plankton dapat
dibagi menjadi (Wordpress, 2009) :
a. Epiplankton
Epiplankton adalah plankton yang
hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman
sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di
permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semcam ini disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium , yang merupakan sianobakteri
berantai panj ang yang hidup di permukaan dan
mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen
langsung dari udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut hiponeuston. Ternyata lapisan tipis
ini mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai komposisi j enis yang kompleks. Dari kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagi tersembul ke udara. Yang begini disebut pleuston.
b. Mesoplankton
Mesoplankton yakni
plankton yang hidup di lapisan tengah, pada kedalaman sekitar 100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah sangat redup
sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis,
umumnya sudah tidak dijumpai. Lapisan
ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton. Beberapa kopepod
seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikal sampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dari kelompok eufausid juga banyak yang terdapat di lapisan ini, misalnya Thysanopoda, Euphausia, Thysanoessa,
Nematoscelis. Tetapi eufausid ini juga
dapat melakukan migrasi vertikal sampai ke lapisan di atasnya.
c. Hipoplankton
Hipoplankton adalah plankton yang
hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 m.
Termasuk dalam kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada
kedalaman > 600 m, dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di
lapisan yang paling dalam, sampai 3000 – 4000 m. Sebagai contoh, dari kelompok eufausid, Bentheuphausia ambylops dan Thysanopoda adalah jenis tipikal laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih
dari 1500 m. Kelompok kaetognat Eukrohnia
hamata, dan Eukrohnia bathypelagica termasuk yang hidup pada kedalaman
lebih dari 1000 m.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2009, Penggolongan Plankton, http://
.blogspot.com, di akses pada tanggal 21 Februari 2012.
Anonim,
2009, Plankton, http://smayani.wordpress.com/2009/05/13/plankton/,
diakses pada tanggal 21 Februari 2012.
Adhy,
2009, Pengertian dan Penggolongan
Plankton, http://entahsiapa15.wordpress.com/2009/01/16/pengertian-dan-penggolongan-plankton/,
diakses pada tanggal 21 Februari 2012.
Romimohtarto,
K., dan Juwana, S., 2007, Biologi Laut,
Djambatan, Jakarta
Scribd,
2009, Plankton, www.scribd.com, diakses pada tanggal 21 Februari 2012.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Berdasarkan
ukurannya plankton dibedakan atas megaplankton, makroplankton, mikroplankton, nanoplankton
dan ultraplankton.
2. Berdasarkan
asalnya plankton dibedakan atas autogenik dan allogeni, sedangkan berdasarkan
lama hidupnya dibedakan atas haloplankton, meroplankton dan tikoplankton
3. Berdasarkan
bentuk kehidupannya plankton dibedakan atas fitoplankton, zooplankton,
bakterioplankton, dan virioplankton.
B.
Saran
Sebaiknya dalam
pembuatan makalah ini lebih banyak menggunakan literatur atau referensi sehingga
makalah yang dibuat juga menjadi lebih baik.
0 comments:
Post a Comment