TUGAS PENDAHULUAN
BIOLOGI LAUT
PERCOBAAN III
LAMUN
SOAL
1.
Jelaskan pengertian dan habitat lamun!
2.
Tuliskan jenis-jenis lamun yang ada di Indonesia!
3.
Jelaskan penggolongan lamun yang ada di Indonesia!
4.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan kelangsungan hidup lamun!
5.
Bagaimana peranan lamun bagi ekosistem laut!
6.
Jelaskan perbedaan:
a.
Cymodocea
rotundata dan Cymodocea serrulata
b.
Thalassia
hemprichii dan Enhalus acoroides
JAWAB:
1. Lamun
merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) dan memiliki
rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut beradaptasi
secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di
dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai
tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun,
berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas.
Lamun umumnya membentuk
padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya
matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang
dangkal dan jernih, dekat
terumbu karang, dan terkadang menyatu dengan terumbu karang, dengan
sirkulasi air yang baik. Lamun hidup dan terdapat pada daerah mid-intertidal
sampai kedalaman 0,5-10 m. Namun sangat melimpah di daerah sublitoral.
2.
Jenis-jenis lamun di Indonesia
3. Penggolongan
lamun yang ada di Indonesia
Lamun yang ada di Indonesia
digolongkan menjadi 2 family, yaitu Hydrocharitaceae dan Potamogetonaceae.
a.
Hydrocharitaceae memiliki anggota dengan bentuk daun
seperti pita, bulat, memiliki pelepah, daun penumpu, rhizome beruas dengan
panjang 5-40 mm, pada rhizome terdapat akar, ada yang tunggal dengan diameter
2-5 cm, panjang 15 cm atau lebih, berbulu, memiliki fibrous bistle.
b.
Potamogetonaceae memiliki ukuran tumbuhan sedang
atau kecil, rhizome kecil, kuat, beruas, pada tiap buku terdapat tunas tegak
dengan 2-4 helai daun, daun bentuk pita atau jarum, panjang daun 4-15 cm dengan
ujung daun bulat, bergerigi atau tidak beraturan.
4. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup lamun
a.
Temperatur
Lamun akan berfotosintesis secara maksimal
pada kisaran suhu 28o-30o C. Semakin jauh suhu perairan
dari suhu optimal ini, semakin berkurang kemampuan lamun untuk berfotosintesis.
b.
Salinitas
Tiap-tiap jenis lamun mempunyai kisaran
salinitas berbeda-beda. Namun secara umum, lamun memebutuhkan salinias sebesar
10-40%. Sedangkan rusaknya padang lamun saat ini salah satunya disebabkan oleh
meningkatnya salinitas karena berkurangnya suplai air tawar dari sungai.
c.
Intensitas cahaya
Lamun memerlukan cahaya untuk
berfotosintesisi, sehingga semkain sedikit cahya, semakin kurang berkembang
lamunnya.
d.
Arus
Produktivitas padang lamun juga
dipengaruhi oleh kecepatan arus perairan. Pada saat kecepatan arus sekitar 0,5
m/detik, jenis Thallassia testudium mempunyai kemampuan maksimal untuk
tumbuh.
e.
Kandungan Oksigen (DO)
Suhu, salinitas, dan turbulensi air mempengaruhi
kadar oksigen terlarut dalam air. Kadar oksigen terlarut berkurang dengan
meningkatnya suhu, ketinggian, altitude dan berkurangnya tekanan atmosfer.
Selain itu kandungan oksigen terlarut juga mempengaruhi keanekaragaman hayati
suatu ekosistem perairan seperi padang lamun. Kadar oksigen terlarut kurang
dari 4 mg/l mengakibatkan efek yang kurang menguntungkan bagi hampir semua
organisme akuatik.
f.
Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe
subtrat, di Indonesia padang lamun dikelompokkan dalam 6 kelompok berdasarkan
tipe substratnya, yaitu lumpur, lumpur pasiran, pasir, pasir lumpuran, puing
karang dan batu karang. Tumbuhan lamun membutuhkan dasar yang lunak
untuk ditembus oleh akar-akar dan rimpangnya guna menyokong tumbuhan
ditempatnya. Semakin tipis substrat (sedimen) perairan akan menyebabkan
kehidupan lamun yang tidak stabil. Sebaliknya semakin tebal substrat, lamun
akan tumbuh subur yaitu berdaun panjang dan rimbun serta pengikatan dan
penangkapan sedimen semakin tinggi.
g.
Nutrien
Ketersediaan nutrient menjadi faktor
pembatas pertumbuhan, kelimpahan dan morfologi lamun pada perairan yang jernih.
Unsur N dan P dalam sedimen perairan dapat berbentuk sedimen terlarut atau
terikat dalam suspensi. Hanya nutrien N dan P terlarut yang dapat dimanfaatkan
oleh lamun.
5. Peranan
lamun
Peran lamun adalah
sebagai habitat bagi biota akuatik (wilayah pengembalaan, wilayah pemijahan,
dan tempat mencari makan), produsen primer, carbon sink, penangkap
sedimen dan nutrien, serta penahan gelombang. Di samping itu, padang
lamun mempunyai berbagai macam biota laut yang mempunyai nilai ekonomi penting
seperti berbagai jenis ikan, cumi-cumi, udang, alga, teripang, dan tiram
mutiara.
a.
Sebagai Produsen Primer
Lamun mempunyai tingkat produktifitas
primer paling tinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di
laut dangkal seperti ekosistem terumbu karang.
b.
Sebagai Habitat Biota
Lamun menyediakan tempat bagi
hewan-hewan laut untuk berkembang biak, memijah, padang pengembalaan dan
makanan bagi beberapa jenis ikan herbivora dan ikan karang. Lamun juga
memberikan perlindungan dan tempat menempel untuk berbagai hewan dan
tumbuh-tumbuhan laut. Lamun memberikan rumah bagi banyak biota laut.
c.
Sebagai Penangkap Sedimen
Daun lamun yang lebat mampu
memperlambat kuat aliran arus air yang mengalir di laut sehingga perairan di
sekitarnya menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat
menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan dan
menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai
penangkap sedimen dapat mencegah erosi.
d.
Sebagai Pendaur Zat Hara
Lamun memegang peranan penting dalam
pendauran berbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut.
Khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae epifit.
6. Perbedaan
a. Cymodocea rotundata dan Cymodocea serrulata
Puncak daun Cymodocea serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, ujung daunnya
bergerigi dengan lebar 5-9 mm, kelopak daun umumnya triangular dengan dasar
yang sempit, memiliki ruas atau bekas duduk daun yang terbuka sehingga tidak membentuk
cincin berkelanjutan yang mengeliling batang, serta ditemukan pada subtidal
yang dangkal dengan batu karang yang rata.
Sedangkan Cymodocea rotundata ujung daunnya bulat, datar dengan lebar 2-4 mm,
dan halus, memiliki ruas atau bekas duduk daun yang tertutup, sehingga
membentuk cincin berkelanjutan yang mengeliling batang, serta ditemukan pada
batu karang yang dangkal.
b. Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides
Thalassia
hemprichii umumnya di jumpai di daerah subtidal dangkal dan berlumpu,
bentuk daun melengkung, panjang daunnya 10-40 cm, memiliki rhizome yang rimbun
dengan bekas di antara tunasnya, serta memiliki garis pendek hitam pada tiap
helai daun yang merupakan sel tanin.
Sedangkan Enhalus acoroides tumbuh pada substrat berlumpur dan perairan keruh,
dapat membentuk spesies tunggal atau mendominasi komunitas padang lamun,
daunnya membentuk pita dengan panjang 30-150 cm, daun dengan tepi menggulung,
serta memiliki rhizome yang rimbun dengan jerami yang hitam panjang atau tali
seperti akar.